Sel. Mar 19th, 2024
Festival Petik Kopi di Desa balesari Kec. Ngajum

Ngajum – Mahasiswa Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang gandeng Petani Dusun Nanasan Desa Balesari Kec, Ngajum Gelar Festival Petik Kopi pada Kamis (04/08/2022).

Balesari merupakan salah satu Desa yang berada dilereng kawi dengan geografis berupa dataran Tinggi antara 650 M sampai dengan 900 Mdpl, dengan sebagian mata pencarian penduduk adalah petani Kopi.

Lereng kawi dikenal sebagi salah satu daerah penghasil kopi Robusta dengan kualitas yang baik di indonesia, namun belum semua petani mengerti terkait standarisasi pengolahan kopi yang baik dan benar agar memiliki nilai jual yang tinggi.

Menjawab tantangan tersebut UNIRA Malang inisiasi Festival Petik Kopi, dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat petani khususnya di Dusun Nanasan Desa Balesari Kec. Ngajum.

Acara ini di gelar sejak pukul  3 sore bertempat disalah satu lahan perkebunan kopi milik warga yang ada di Dusun Nanasan.

Tampak hadir pada kegiatan tersebut antara lain Kepala Desa Balesari didampingi Sekretaris Desa dan Kepala Dusun Nanasan, Perwakilan Dinas Pertanian & Holtikultura Kabupaten Malang, Plh. Rektor Unira Malang didampingi oleh Wakil Rektor III, Ketua LPPM, dan Juga Kabag Kemahasiswaan.

Plh. Rektor UNIRA Malang mendampingi Dinas Pertanian dalam kegiatan Festival Petik Kopi di Desa Balesari Kec. Ngajum

Dalam sambutanya Nanik Rahayu Ningtyas selaku kepala desa Balesari memberikan apresiasi kepada UNIRA Malang yang telah membantu memberikan pendampingan petani dalam upaya memaksimalkan potensi perkebunan kopi yang ada di desa.

“Kami selaku pemerintah desa Balesari sangat mengapresiasi program yang diselenggarakan temen-temen mahasiwa UNIRA Malang dengan adanya Festival Petik Kopi ini,” Ungkap Beliau.

Beliau berharap kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Desa Balesari khususnya warga dusun Nanasan dalam meningkatkan kualitas hasil pertanian kopi.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, bermanfaat bagi masyarakat guna meningkatkan kualitas kopi yang ada didesa balesari ini, ” tambahnya

Dalam kegiatan ini Dr. Sutomo selaku Plh Rektor UNIRA Malang menyampikan agar LPPM UNIRA Malang bisa membantu kelompok tani dalam penyusunan proposal guna pengembangan pertanian khususnya di Kec. Ngajum.

“Program ini harus berjalan dengan baik, LPPM diharapkan memberikan pendampingan dalam penyusunan proposal untuk pengembanganya,” Ujar Dr.Sutomo.

Dr. Sutomo menekankan agar upaya pendampingan ini tidak hanya berlangsung selama proses KKN, tapi harus ada tindak lanjut dalam bentuk kerjasama dalam pengembangan potensi yang ada.

“Program pendampingan ini jangan sampek berhenti setelah program KKN berakhir, akan tetapi harus terjalin komunikasi serta kerjasama dalam proses pengembangan potensi yang ada di Desa Balesari ini.” Pungkasnya.

Direktur BUMDes bersama Sekretaris Desa Balesari menyempatkan diri mencicipi hasil olahan kopi yang disediakan oleh Kedai Potro Joyo.
Sosialisasi Pengolahn Kopi oleh Pengusaha Kopi Potro Joyo, sekaligus salah satu petani kopi asli lereng kawi

Dalam kesempatan ini Deni Ardiansyah selaku ketua kelompok KKN, menyampaikan tujuan diselenggarakanya kegiatan ini adalah untuk mengedukasi petani kopi yang ada di lereng kawi, dikarenakan kualitas kopi masih banyak yang belum standart.

“Tujuan diadakan Festival Kopi ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan kelompok tani, karena petani yang ada disini tidak memperhatikan standarisasi dalam proses pengolahanya,” Ujar Deni

Deni juga berharap kegiatan ini mampu mengedukasi masyarakat dalam proses pengolahan kopi yang baik dan benar.

“Semoga dengan kegiatan festival ini, masyarakat jadi tau bagimana mengolah hasil perkebunan kopi dengan baik dan benar,”tambahnya.

Deni juga menambahkan bahwasanya dengan adanya kegiatan ini memberikan pengalaman kepada teman-teman mahasiswa dalam proses penggalian potensi desa, serta menjalin komunikasi dengan stake holder dalam upaya meningkatkan potensi Desa.

“Kegiatan ini menjadi ilmu dan pengalaman bagi kami selaku mahasiswa tentang bagaimana mengali potensi yang ada didesa serta menjalin komunikasi dengan stakeholder guna mewujudkan pengembangan potensi yang ada.”Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *